Daerah  

Rusaknya Lahan Produktif Diduga Akibat Galian Tambang, Jadi Ancaman Bagi Lingkungan

Tangerang.  Datapos.id – Rusaknya lahan produktif di Kabupaten Tangerang kini memasuki fase yang mengkhawatirkan. Lahan yang dulunya subur dan menjadi tumpuan hidup para petani kini berubah menjadi lahan mati akibat maraknya tambang galian tipe C ilegal. Aktivitas tambang ini tak hanya merusak lingkungan, namun juga mengancam ketahanan pangan dan masa depan generasi mendatang.

Mafia tambang beroperasi tanpa izin resmi, mengekstraksi material seperti tanah urug secara brutal. Mereka mengabaikan keselamatan lingkungan dan menyingkirkan hak-hak masyarakat. Akibatnya, terjadi degradasi tanah, penurunan kesuburan, dan bahkan gangguan ekosistem yang meluas. Tak sedikit warga sekitar yang mengeluhkan polusi debu, suara, dan ancaman longsor dari bekas galian yang tidak direklamasi.

 

Meskipun laporan masyarakat terus mengalir, penegakan hukum terhadap tambang ilegal ini terkesan lemah. “Ada indikasi pembiaran dan dugaan keterlibatan oknum tertentu. Jika tidak segera dihentikan, Kabupaten Tangerang akan kehilangan identitas agrarisnya,” ujar Imron, R. Sadewo, yang juga dikenal sebagai Bocah Angon, aktivis vokal yang kerap turun ke lapangan.

 

Menanggapi laporan ini, Syarifudin, selaku Tim Dewan Pengawas Pusat Ruang Jurnalis Nusantara (DPP RJN), menegaskan pentingnya peran pers dan masyarakat sipil dalam mengawasi praktik-praktik yang merusak lingkungan. “Kami mendukung penuh upaya pengungkapan dan pemberantasan mafia tambang di wilayah hukum Polresta Tangerang. Sudah saatnya aparat bertindak bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pelindung rakyat dan lingkungan,” ungkapnya.

 

Seruan ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pemangku kebijakan, khususnya aparat penegak hukum. Kegiatan tambang ilegal harus dihentikan segera, dan para pelaku, termasuk aktor intelektual di belakangnya, harus ditindak tegas sesuai hukum.

Lahan adalah warisan yang harus dijaga. Ketika tanah kehilangan kesuburannya, maka hilang pula harapan masa depan bagi anak cucu kita.(Red)

error: Content is protected !!