TANGERANG | DATAPOS.ID – Tradisi ziarah kubur di Hari Raya Idul Fitri masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Di Kampung Cipete Selatan, Jakarta Selatan, tepatnya di Makam Wakaf Kober, Jl. Kamboja, masyarakat berbondong-bondong melakukan ziarah pada hari kedua Lebaran.
H. Ashari Asmat, Direktur Operasi Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, menyampaikan bahwa ziarah kubur bukan sekadar ritual, tapi sarat makna keimanan.
“Dengan berziarah kubur, kita diingatkan bahwa hidup ini fana. Akan ada saatnya kita kembali kepada Allah SWT,” ujar Ashari melalui pesan WhatsApp.
Ia mengatakan, ziarah kubur adalah bentuk doa untuk para almarhum sekaligus sebagai cara melembutkan hati dan memperkuat kesadaran akan akhirat. Bagi Ashari, ziarah kubur juga menjadi media mempererat tali silaturahmi dalam keluarga besar.
“Saya selalu ajak keluarga ziarah sebelum Ramadan dan setelah Idul Fitri. Ini memperkuat hubungan keluarga, sekaligus mengenalkan anak-anak pada nilai-nilai spiritual,” ungkapnya.
Menurutnya, mengenalkan anak-anak pada tradisi ziarah bukan sekadar budaya, melainkan bagian dari pendidikan iman. Mereka belajar menghormati orang tua yang telah tiada dan memahami arti kehidupan.
“Ini pembelajaran langsung tentang kematian dan kehidupan akhirat. Anak jadi tahu bahwa hidup ini bukan hanya soal dunia, tapi juga soal bekal untuk akhirat,” jelasnya.
Di akhir pesannya, H. Ashari Asmat menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H untuk seluruh masyarakat, khususnya warga Kabupaten Tangerang dan para pelaku pasar rakyat.
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Ja’alanallahu minal aidin wal faidzin. Kullu ‘am wa antum bikhair.
Selamat Idul Fitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin.
“Semoga kita semua diberi keberkahan dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya, tutupnya. (Red)